Pemegang Saham Bank Aladin

PT. Aladin Global Ventures

Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menandatangani perjanjian pemegang saham atau Share Holder Agreement (SHA) dengan Bank Jatim. Hal itu dilakukan untuk memenuhi modal inti minimum (MIM) sebesar Rp 3 triliun hingga akhir Desember 2024.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Japarman Manalu mengatakan Bank Jatim akan melaksanakan Rapat Umum Luar Biasa (RUPS LB) untuk membahas KUB bersama Bank NTT pada Rabu (11/12/2024).

"Kalau tidak ada perubahan maka pada 16 Desember 2024 ini akan dilaksanakan penandatangan SHA," terang Japarman dalam kegiatan Media Gathering di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Selasa (10/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, kata Japarman, modal inti Bank NTT baru mencapai Rp 2,3 triliun. Maka masih membutuhkan sekitar Rp 600 miliar untuk memenuhi modal inti minimum.

"Untuk saat ini Bank NTT sangat sehat. Modal inti yang tidak mencapai Rp 3 triliun, maka akan memengaruhi kemampuan bank untuk menggaji karyawan dan menuntut profesionalisme pengurusnya," katanya.

Japarman menyebut saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia hampir semua BPD mengalami dampak negatif. Hal ini juga dialami oleh Bank NTT. Dengan dukungan Bank Jatim, Bank NTT memiliki peluang besar untuk selamat dan tetap menjadi kebanggaan Nusa Tenggara Timur.

"Jika kesepakatan ini tercapai, Bank NTT diproyeksikan mampu keluar dari ancaman turun status menjadi BPR," tambahnya.

Menurutnya, COVID-19 sempat menekan laba Bank NTT akibat meningkatnya kredit bermasalah. "Oleh karena itu, diperlukan langkah antisipatif untuk memitigasi risiko kredit yang tidak tertagih di masa mendatang," urai Japarman.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan Bank NTT, diharapkan mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dan tetap menjadi bank kebanggaan masyarakat NTT.

Bank Kustodian dan Perantara Pedagang Efek yang menjadi bagian dari program Dana Perlindungan Pemodal.

Pemda DKI Jakarta masih bertindak sebagai pemegang saham utama, namun total kepemilikan sahamnya 72% saham Ancol, PT Pembangunan Jaya memiliki 18,01% dan publik memiliki sisanya sebesar 9,99%.

ELSA - PT. Elnusa Tbk

JAKARTA - Jumat (4/10), PT Aladin Global Ventures mencaplok saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) dengan volume fantastis, mencapai 5,84 miliar lembar. Investor ini tadinya memegang 11,06% saham, namun belanja terbarunya via PT Pacific Sekuritas Indonesia ini membuat porsi sahamnya meroket hingga 50,62%. Aladin Global pun kini menjadi pemegang saham pengendali di bank syariah berbasis digital tersebut.

Di bidang jasa penguatan sinyal dalam gedung (in-building service provider), PT Iforte Solusi Infotek masuk menjadi investor baru di PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST), dengan membeli 133,29 juta lembar saham lewat PT Verdhana Sekuritas Indonesia. Iforte pun langsung memegang kendali atas 9,87% saham IBST.

PT APP Purinusa Ekapersada lalu membeli 18,60 juta saham produsen kertas dan kemasan karton PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), diikuti oleh PT Bogamulia Nagadi yang menambah 2,40 juta saham di perusahaan farmasi PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC). Iwa Sukresno Karunia, seorang investor individu, lalu belanja 12 juta lembar saham PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI), sebuah emiten yang mengelola beberapa platform media digital dan konten.

Sebaliknya, pengurangan saham dicatat oleh PT Panin Sekuritas Tbk yang melepas 36,86 juta lembar saham perusahaan solusi layanan energi PT Elnusa Tbk (ELSA). PT Samuel Tumbuh Bersama juga mengurangi sahamnya di PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS), sebuah emiten kelapa sawit, sebanyak 16,64 juta lembar.

Sebanyak 5,50 juta saham perusahaan pengolah dan pengekspor udang PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) jadi saham yang berikutnya dilepas, tepatnya oleh PT Tiga Makin Jaya, diikuti oleh PT Intiputera Bumitirta yang menjual 1,93 juta saham perusahaan investasi di bidang pembangkit energi PT Leyand International Tbk (LAPD).

Terakhir, investor individu T. Permadi Rachmat melepas sekitar 2,84 juta saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), perusahaan yang mengoperasikan kilang LPG swasta dan pabrik amonia terbesar di Indonesia. (KD)

Baca petunjuk pasar terbaru di IDN Financials!

PT Multipolar Technology Tbk

Kantor Operasional 1Boulevard Gajah Mada No. 2025Lippo Cyber Park, Lippo VillageTangerang 15811

Kantor Operasional 2Sopo Del Office Tower & LifestyleTower B Lantai 18Jl. Mega Kuningan Barat III, Lot 10, 1-6Kawasan Mega KuninganJakarta 12950

T : +6221 55 777 000 F : +6221 2911 0270